Pemasangan Pompa Piston dan Tindakan Pencegahan Penggunaan
Selain persyaratan pemasangan dan penggunaan umum pompa, hal-hal berikut juga harus diperhatikan:
1. Pompa piston aksial memiliki dua port pembuangan oli. Saat memasang, sambungkan port penguras oli tinggi ke pipa oli yang mengarah ke tangki bahan bakar agar oli bocor tanpa tekanan, dan blokir port penguras oli bawah.
2. Untuk pompa yang telah dibongkar, dicuci, dan dipasang kembali, periksa apakah arah putaran poros dan sambungan pipa pembuangan oli sudah benar dan andal sebelum digunakan; dan isi badan pompa dengan oli kerja dari lubang pembuangan oli di tempat yang tinggi, dan pertama-tama putar dengan tangan selama 3 hingga 4 putaran dan mulai lagi, agar pompa tidak terbakar.
3. Sebelum menyalakan pompa, katup pelepas pada saluran pelepasan oli harus disetel ke tekanan terendah, dan kemudian secara bertahap dinaikkan ke tekanan yang diperlukan setelah pompa berjalan normal. Untuk menyesuaikan mekanisme variabel, pertama-tama sesuaikan perpindahan ke nilai minimum, lalu sesuaikan secara bertahap dengan aliran yang diperlukan.
4. Jika ada pompa hidrolik tambahan di dalam sistem, hidupkan pompa hidrolik tambahan terlebih dahulu, sesuaikan katup pelepas yang mengendalikan pompa tambahan agar mencapai tekanan suplai oli yang ditentukan, lalu hidupkan pompa utama. Jika ditemukan fenomena abnormal, pompa utama harus dimatikan terlebih dahulu, kemudian pompa tambahan harus dimatikan setelah pompa utama dimatikan.
5. Saat merombak sistem hidrolik, umumnya jangan membongkar dan mencuci pompa. Ketika dipastikan bahwa pompa bermasalah dan harus dibongkar, maka harus dijaga kebersihannya untuk mencegah benturan, benturan, goresan atau meninggalkan serpihan kecil di dalam pompa.
6. Saat memasang poros spline, jangan menggunakan terlalu banyak tenaga, dan setiap lubang silinder harus dipasang satu per satu dengan pendorong, dan tidak dapat digerakkan dengan paksa.